Selasa, 31 Agustus 2021

Penalaran tawassul

Seringkali kita mendengar kata 'Tawassul' yang oleh sebagian kalangan dikatakan sebagai perbuatan syirik.
Diantara argumen yang pernah saya ketahui dari mereka 'Karena tawassul artinya meminta pada selain Allah'.
Mereka tidak segan untuk mengarahkan dalil dali yang ditujukan untuk musyrikin sebagai penguat pendapat mereka.
Sebagai orang bodoh, bukan kapasitas saya untuk mengupas dalil dalil untuk kemudian mengarahkan secara semena mena.
Perlu kita ketahui bahwa arti syirik yang dapat menafikan tauhid itu apa ?!.
Pada prakteknya tawassul tidaklah meminta kepada orang yang kita jadikan wasilah, tapi meminta pada Allah.
Dalam sehari hari kita sering mempraktekkan bahasa yang sederhana untuk komunikasi yang secara harfiah
mengesankan 'syirik'.
Misalnya : Jika ada teman kita yang lapar, kita akan menyarankannya untuk makan.
Apa artinya kita yakin bahwa makanan yang menghilangkan lapar ?!...
Demikian juga ketika saudara kita sakit, kita akan membawanya kedokter untuk berobat.
Apakah dokter menjadikan kesembuhan bagi orang yang sakit ?!..
Maaf mungkin ini merupakan penalaran sederhana dari saya.
Adalagi penalaran yang lebih mudah.
Kita yakin bahwa seluruh alam adalah milik Allah.
Tidak ada hak milik bagi selain Allah.
Artinya kita dan apapun yang kita miliki sejatinya adalah 'Milik Allah'.
Berarti kita akan dihukumi musyrik oleh mereka ketika meminta sebatang rokok pada teman kita,
karena teman kita bukanlah pemilik rokok.
Yang memiliki sebenarnya adalah Allah semata.
Semoga kita bisa menjadi orang yang bersemangat mencari kebenaran, bukan yang gemar mencari cari kesalahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar