Minggu, 09 Oktober 2022

Mengapa Jokowi Selalu Salah?


Oleh Suryono Zakka

Ya. Jokowi memang selalu salah bagi para pembencinya. Tidak ada kebaikan dan jasa apapun dari Jokowi. Jokowi hanya membuat negara hancur dan kian terpuruk. Begitu kata pembencinya.

Jokowi memang sosok yang luar biasa yang selalu pasrah, siap disalahkan. Tudingan macam-macam selalu ia abaikan. Dari tuduhan PKI hingga antek asing. Kata pembencinya, kalau tidak mau disalahkan ya jangan jadi presiden.

Jokowi perlu banyak bersabar. Bersabar menghadapi manusia-manusia yang hanya pandai beretorika dan berucap tanpa data. Sabar menghadapi manusia-manusia yang haus jabatan, kekuasaan dan nama besar.

Mengapa mereka gusar dengan gaya Jokowi? Ya. Karena kejahatan dan perangai buruk mereka dibongkar Jokowi habis-habisan. Mulai dari tengkulak koruptor hingga penjahat dan mafia berjubah agama.

Dunia sedang mengintai Indonesia. Perang dagang antara Barat (AS) versus Cina terus memanas. Siapa yang anti Barat, anti jongos Amerika pasti akan dituduh pro-Cina. Begitulah yang terjadi. Jika banyak negara Teluk (Timur Tengah) bertekuk lutut menjadi antek Barat maka tidak dengan Indonesia. Itulah sebabnya, hanya dengan mendongkel Jokowi, Indonesia akan menjadi agen Barat.

Jokowi sangat dimusuhi kelompok radikal sebab radikalisme adalah bibit Barat. Mulai dari ISIS, Wahabisme, Jihadis hingga HTI sehingga tidak aneh jika gerakan-gerakan radikal ini diasuh oleh Barat. Dengan menebar benih radikalisme melalui agen-agennya, Indonesia akan hancur lebur. Ketegasan Jokowi membubarkan HTI, sebagai bukti bahwa Jokowi sudah paham agenda jahat mereka.

Mengapa mereka menyerang Jokowi? Ya. Jokowi bukan antek Barat sebagaimana pemimpin-pemimpin negara Arab. Selain itu Islamnya Jokowi adalah gambaran Islam moderat yang sesuai dengan kultur Indonesia. Untuk menumpas habis gerakan radikal, tak salah jika Jokowi menggandeng tokoh pesantren dan tokoh NU yang sangat berpengaruh, Kiai Ma'ruf Amin sebagai wakilnya.

Islamnya Jokowi adalah Islam moderat ala Islam Nusantara. Bukan Islam yang dipahami kaum radikal. Bukan Islam yang anti tradisi yang hobinya teriak kafir, thaghut dan bid'ah. Dengan tumbangnya Jokowi, mereka harapkan Islam moderat juga akan tumbang sehingga NKRI dikuasai kaum Wahabi dan Khilafah.

Jadi, apapun yang dilakukan Jokowi pasti salah dan tak pernah benar. Mereka tak mau tahu apapun yang sudah dilakukan Jokowi. Jokowi dinobatkan sebagai tokoh muslim yang berpengaruh bagi masyarakat dunia juga tidak ada gunanya bagi mereka yang tak mau menggunakan pendengaran, pengilhatan dan hati. Yang penting Indonesia bisa mereka kuasai.

Target mereka, jika Indonesia tidak menjadi antek Barat, paling tidak menjadi antek Wahabi atau antek khilafah. Selama khilafah belum tegak berdiri, maka ideologi Wahabi belum menguasai negeri ini maka mereka akan selalu teriak NKRI negara kafir.

Jokowi hanyalah manusia biasa. Punya kekurangan dan keterbatasan. Jika memang masih cinta dengan NKRI maka kritiklah Jokowi dengan tidak mencela karena mencela sejatinya bukan jati diri bangsa Indonesia. Jika masih cinta dengan keanekaragaman budaya negeri ini maka tak usahlah mengimpor ideologi asing seperti ideologi Khilafah dan Wahabi.

Jika tidak mau mencintai dan mendukung Jokowi, setidaknya tak perlu membenci dan mencaci apalagi menebar fitnah. Karena seberapa banyak hinaan yang diterima Jokowi, ia akan tetap tegar, lebih banyak dicintai rakyatnya dan selalu optimis membangun negeri ini. Salam persatuan!






Tidak ada komentar:

Posting Komentar