Rabu, 20 Oktober 2021

Amaliyah yasinan

Sebagai orang bijak tentulah bisa memilah dan memilih antara satu kasus dengan kasus yang lain.
Meneliti dan mencermati peristiwa secara proporsional.
Dengan kebijaksanaan itulah kita memandang dan menempatkan tradisi, bukan memvonis Sesat setiap tradisi.
Sebagian kecil dari muslimin ada yang merancukan istilah tradisi, sehingga mengatakan Sesat pada tradisi tradisi yang sebenarnya bukanlah termasuk Munkarat.
Mereka mengatakan 'Amaliah membaca yaasin sebagai Bid'ahhanya karena dinamakan Yasinan.
Demikian juga pandangan mereka terhadap 'Amaliah membaca kalimah kalimah thoyyibah yang biasa dinamakan Tahlilan.
Alasan dan hujjahnyapun tak pernah berkembang dari Bid'ah menurut pemahaman mereka.
Jika kita lihat dan kita cermati secara bijaksana, maka dalam Yasinan itu muatannya adalah membaca Surat Yaasin secara bersama bersama yang dilakukan secara Rutin.
Coba kita uraikan secara rinci, apakah 'Amailah yang dilarang dalam Yasinan ?!
Apakah membaca Surat Yaasin merupakan Munkarat ?
Atau pelaksanaannya yang secara bersama sama ?
Atau pelaksanaannya yang Rutin ?
Hmm..
Banyak sekali anjuran dari Hadits untuk membaca Alquran dan Surat Yaasin merupakan bagian dari Alquran.
Demikian juga anjuran untuk melakukan Dzikir secara bersama sama.
Apakah Membaca Al Quran bukan termasuk Dzikir ?!..
Sedangkan masalah pelaksanaan yang secara Rutin itupun tak lepas dari anjuran untuk Istiqamah.
O iya, mungkin ada gugatan mengapa hanya seminggu sekali ?!
Mestinya gugatan itu tidak terlontar setelah tahu bahwa membaca Al Quran & Dzikir boleh dilakukan setiap saat.
Lebih baik seminggu sekali daripada tidak pernah sama sekali.
Lebih parah lagi jika tidak pernah melakukan malah menuding Sesat merela yang melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar